iLLy

iLLy

Kamis, 22 September 2011

HaL yang Terindah

Mungkin bagi orang lain dia merasa bahagia secara individu. Dia puas dengan semuanya yang dia miliki.
Tapi bagi saya, TIDAK !
Kebahagiaan saya akan terlihat sangat kecil jika kebahagiaan itu bersifat individual. Saya justru merasa sangat bahagia ketika melihat tawa dari orang-orang yang saya sangat sayangi. Secara tidak sengaja tawa yang mereka dendangkan adalah kebahagiaan terbesar dalam kehidupan saya.

Ketika saya masih kecil, sekitar berumur 5 tahun, saat itu saya belum dikaruniakan seorang adik pun dalam kehidupan saya. Rasanya sangat sepi, saya hanya hidup bersama Papa dan Mama saya. Ketika mereka pergi bekerja, saya sendirian di rumah bersama seorang pembantu yang bekerja di rumah. Begitu sangat membosankan. Hingga Papa saya memutuskan utnuk menyekolahkan saya di salah satu Taman Kanak-Kanak di Kota Kupang. Namun tetap saja terasa hambar, karena ketika pulang dari sekolah saya akan merasa kesepian lagi di rumah.
Saat memasuki umur 7 tahun, akhirnya saya dikaruniakan seorang adik perempuan. Rasanya saat itu saya sangat bahagia sekali karena tiap saat saya dapat mendengar tawa dan tangisan sosok bayi kecil di rumah saya. Suasana di rumah pun sudah mulai rame. Puncaknya ketika saya memasuki umur yang ke-10, saya dikaruniakan seorang adik lagi. Satu-satunya adik laki-laki dalam keluarga saya. Terlihat raut kegembiraan dan kelegaan di wajah Papa dan Mama saya ketika adik laki-laki saya lahir. Saat itu saya tidak merasa sendirian lagi. Tiap kali pulang sekolah, sudah ada teman bermain yang senantiasa menemani saya kapan pun.

Kebahagiaan itu akan terasa hambar ketika melihat tangisan dari kedua adik saya. Namun ketika mendengar mereka tertawa lepas, rasanya hati saya sangat teduh. Itulah hal yang indah dalam kehidupan saya. :)

1 komentar:

*wow
*biaza
*no good